Home » » Tujuh Proses Terjadinya Manusia

Tujuh Proses Terjadinya Manusia

Bismillahirrohmanirrohim........................


“Dan sesungguhnya, telah kami ciptakan manusia dari turunan-rangkaian asal (dari Nabi Adam a.s.) kemudian kami jadikan dia Nuthfah (air mani) dalam gua garba/rahim ibu. Lalu Kami ciptakan Nuthfah itu ‘Alaqah (sperma) dan Ova. Lalu Kami ciptakan ‘Alaqah itu menjadi Mudlghoh (segumpal darah).
Kemudian Kami jadikan Mudlghoh itu menjadi ‘Izhom (tulang-belulang) lalu Kami bungkus tulang-belulang itu dengan Laham (daging) Kemudian Kami tumbuhkan /utus makhluk lain (RUH). Maha suci ALLAH SWT, Maha Pencipta yang paling Baik” (QS. Al-Mu’minun : 12, 13, 14).


Subhanallah..... MasyaAllah..... ALLAHU Akbar..... La Haula Wala Quwwata Illa Billahil ‘Aliyyil ‘Adzim....
Ya ALLAH.... Dengan ke-HINA-an serta ke-BODOH-anku... Ampuni segala kesalahan-kesalahanku wahai Ya Robb Sang Maha sempurna....

Al-Qur’anul Karim..... Kitab Suci yang terjaga kemurnian-nya sepanjang masa, dalam Kitab yang maha dahsyat ini telah menerangkan dengan jelas serta dengan se detail-detailnya tentang PROSES KEJADIAN MANUSIA yang terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian. Mari kita renungkan bersama-sama. Selain keterangan yang sudah di utarakan penulis di atas, terdapat juga beberapa keterangan pada surat-surat dan ayat-ayat yang lain, diantaranya adalah :

1. QS. Ar-Rahman ayat : 14

yang artinya : “Dia menjadikan manusia seperti tembikar (tanah yang dibakar)”
yang di maksudkan dengan kata “SHAL-SHAL” dalam ayat ini adalah tanah kering atau setengah kering. Dalam dunia kedokteran biasa disebut dengan “zat pembakar” (Oksigen).

Di dalam ayat ini juga di sebutkan kata “FACHCHOR” yang dalam dunia kedokteran disebut dengan “zat arang” (Carbonium).

2. QS. Al-Hijr ayat : 28

Yang artinya : “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku (ALLAH) hendak membuat manusia (Adam) daripada tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)”.

Di dalam ayat ini disebutkan kata “HAMAA-IN” yang dalam istilah kedokteran disebut dengan “zat lemas” (Netrogenium).

3. QS. As-Sajadah ayat : 7

Yang artinya : “Dan (ALLAH) membuat manusi berasal dari pada “tanah”
yang tersebut dengan kata “THIEN” dalam ayat ini adalah “Atom Zat Air” (Hydrogenium).


4. QS. As-Shoffat ayat : 11

Yang artinya : “Sesungguhnya Aku (ALLAH) menjadikan manusia dari tanah liat”
yang tersebut dengan kata “LAZIB” (tanah liat), dalam ayat ini adalah “Zat Besi” (Ferrum).


5. QS. Ali Imron ayat : 58

Yang artinya : “Dia (ALLAH) menjadikan Adam dai “tanah” kemudian ALLAH SWT berfirman kepadanya “jadilah engkau... lalu berbentuk manusia”
Yang dimaksud dengan kata “THURRAB” (tanah) pada ayat ini adalah “Unsur-unsur zat Asli” yang terdapat dalam tanah yang dinamai dengan “zat-zat Anorganis”

6. QS. Al-Hijr ayat : 29

Yang artinya : “Maka setelah Aku (ALLAH) sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-KU kepadanya”

Ke-TUJUH ayat Al-Qur’an diatas sudah jelas bahwa ALLAH SWT telah menunjukkan tentang proses kejadian-ny Nabi Adam a.s. sehingga berbentuk manusia, lalu di tiupkan ruh kepadanya sehingga menjadi manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan pada ayat ke enam tentang kata : “THURROB” (tanah) adalah zat-zat asli yang terdapat dalam tanah yang dinamai “zat Anorganis”. Zat ini baru akan terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara “FACHCHOR” yaitu Carbonium (zat Arang) dengan “SHAL-SHAL” yaitu Oxygenium (zat pembakar) dan “HAMAA-IN” yaitu Nitrogenium (zat lemas) dan “THIEN” yaitu hydrogenium (zat air).

Yang kemudian bersenyawa dengan zat besi (ferrum), Yodium, Kalium, Silicum dan Mangaan yang disebut dalam Al-Qur’an dengan kata “LAZIB” (zat anorgonis) dalam surat As-Shoffat ayat 17. Dalam proses persenyawaan tersebut lalu terbentuk-lah zat yang dinamakan “Protein”. Inilah yang disebut dengan “THURRAB” (zat-zat anorganis) dalam QS. Ali ‘Imron ayat 58. Salah satu diantara zat-zat Anargonis yang terpandang penting adalah “zat Kalium” yang banyak terdapat di dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot, karena mempunyai aktifitas dalam proses hayati, yaitu dalam pembentukan badan halus.

Dengan berlangsungnya “Proteinisasi” menjelmakan “Proses Pergantian” yang disebut “Substitusi”. Setelah mengalami substitusi, lalu menggempur-lah electro-electron sinar cosmis yang mewujudkan sebab pembentukan (Formasi) yang di namai juga sebab ujud (Causa Formatis). Sinar Cosmis ini adalah sinar yang mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar Cosmis dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (Jasmaniah) yang terdiri dari bahan kepala, tangan, mata, telinga, hidung dan seterusnya.

Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (Jasmaniah, Jasmani manusia/Adam). Sedangkan tentang rohani (abstract werenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rukhaniah pula, yang tentu sangat erat hubungannya dengan “Methapisica”. Dalam penganalisaan ini diperlukan bimbingan dari sang Mursyid, agar tidak melenceng jauh dari keterangan-keterangan dalam AL-Qur’anul Karim..... (KH. Bahauddin Mudhary r.a.)

Wallahu A’lamu Bis-Showab......
Mung SAK DERMO nglampahi perintahing Gusti, Ninggal laranganipun Gusti, Ngentosi di timbali Gusti...