MasyaAllah... berat sekali tanggung jawab manusia bila kita telaah Al-Qur'an Surat
Al-Ahzab : 72
"Disodor-kan "AMANAH" kepada langit, bumi dan gunung. namun mereka enggan
menerima/menanggung-nya dan khawatir. Lalu manusia-lah yang bersedia menerima-nya. Sungguh manusia menyakiti diri-nya sendiri dan bodoh"
tapi... ALLAH SWT Maha Adil... di salah satu pihak manusia di berikan kemampuan untuk menerima-nya, sungguh merupakan pemberian dan anugrah yang sangat-sangat mulia dan berharga...
"ALLAH SWT tidak akan membebani seseorang melain-kan sesuai dengan kemampuan-nya" (QS.Al-Baqoroh)
Di dalam kitab Tanwirul Qulub dijelaskan bahwa jiwa manusia pada asal-nya adalah "LATHIFAH ROBBANIYAH" (cahaya ketuhanan) yang sangat dekat sekali hubungan-nya dengan ALLAH SWT. selalu memuji dan memuji karena yg di ketahui-nya hanya-lah ALLAH semata. Akan tetapi.. setelah jiwa itu berhubungan dengan jasad baru-lah mengerti bahwa ada yang lain lagi selain ALLAH SWT. Disini-lah titik awal dari apa yang disebut dengan "LUPA"....
lupa akan jati diri-nya/keaslian diri-nya sebagai "LATHIFAH ROBBANIYAH"... lupa akan tugas yang di emban-nya, karena yang selain dari ALLAH SWT (kainat/aghyar) yang baru di ketahui-ny itu telah mampu menguasai jiwa-nya. MUNTHOBI"ATAN FI MIR"ATIHI" (melekat pada lensa mata hati-nya)
yang jadi pertanyaan sekarang... bisa-kah kita kembali-kan LATHIFAH ROBBANIYAH sperti sedia kala..???
tentu-nya kembali kepada diri pribadi kita...
banyak sekali penyakit-penyakit batin kelas berat yang menggerogoti kita di tiap hari-nya... lebih-lebih syahwat dan kenafsuan sudah menguasai terlalu dalam dalam diri... sudah "MUKABBALUN BISYAHWATIHI" (ditunggangi oleh hawa nafsu-nya)
Syeh Ahmad Ibnu 'Athoillah dengan lugas berkata "Bagaimana mungkin hati akan cemerlang, sedang gambaran dari semua keadaan terlalu dekat pada lensa mata hati-nya, atau bagaimana mungkin akan bisa menuju kepada ALLAH SWT sedang dia sendiri menjadi tunggangan nafsu syahwat-nya" (Al Hikam)
Imam Ghazali r.a. memisal-kan bak BAJA HITAM, sehitam apapun baja itu kalo kita rawat secara kontinew, di asah secara tekun maka akan menjadi putih nan bersih. seperti itu-lah gambaran keadaan hati kita... bila terjaga maka akan sanggup menerima bayangan tulisan-tulisan yang terdapat pada Loh Mahfudz.
Dalam Hadist Qudsy riwayat Imam Ahmad Ibnu Umar r.a.
"Sesunggh-nya langit dan bumi tidak mampu untuk menampung AKU. Hanya hati orang yang
berIman -lah yang sanggup menerima"
mari renungi bersama... Jaga HATI... Kekang NAFSU dalam diri... SULIT.. JELAS..!!!
BERUSAHA.. WAJIB..!!!
(masih butuh banyak bimbingan)