Home » , » Kanjeng Nabi

Kanjeng Nabi

Menyebut asmo Panjenengan
Mendengar asmo Panjenengan
Kerap kali, memang, menggetarkan qolbu
Kerap kali, juga, mengharukan rasa
Kerap kali, selalu, membuncahkan rindu 
 
Namun tak benar-benar demikian adanya
Mungkin itu hanya sekedar kegenitan rasa
Mungkin pula karena dorongan keangkuhan jiwa
Yang tak mau kalau tak Panjenengan akui 
 
Sebab pilihan Panjenengan apa pun itu
Tak benar-benar berani dalem memilihnya
Sebab teladan Panjenengan apa pun itu
Tak sungguh-sungguh pula dalem meneladaninya 
 
Dalem masih selalu memilah dan memilih
Dalem masih saja mempersilahkan jiwa untuk terjajah
Dalem masih kerap menghina DIA kekasih Panjenengan
Dengan menikmati rasa takut yang akut
Takut tak bisa makan, takut oleh sakit dan penderitaan
Takut oleh kemelaratan dan juga oleh kematian 
 
Panjenengan tak pernah terikat oleh siapa pun
Meski siapa pun selalu dalam welas asih Panjenengan
Sedangkan dalem, selalu mengikat dan terikat siapa pun
Tidak selalu dalam kewelasasihan namun selalu dalam pamrih 
 
Panjenengan tak pernah melekat pada apa pun, meski bumi dan langit sangat termungkinkan Panjenengan genggam
Sedangkan dalem, telah melekat pada apa pun meski belum menggenggam apa pun 
 
Sholat Panjenengan yang entah berapa ribu rakaat, hingga membengkakkan lutut Panjenengan
Semata adalah rasa syukur Panjenengan padaNYA
Sedangkan dalem, untuk syukur saja masih mencari sebab
Sebab yang enak, sebab yang nikmat, sebab yang baik
Itu pun syukur dalem hanya sebatas wujud pemberianNYA dan bukan syukur kepadaNYA 
 
Panjenengan lebih memilih perut berikat batu karena lapar dari pada kenyang oleh nikmatnya perjamuan
Panjenengan lebih memilih tidur beralas pelepah kurma dari pada beralas kain empuk yang tebal
Panjenengan lebih memilih tak mempunyai apa-apa meski bumi dan langit tersedia untuk Panjenengan 
 
Panjenengan lebih memilih miskin meski sangat bisa untuk kaya raya
Panjenengan lebih memilih di depan dalam pertempuran dari pada di baris kesekian di antara ummat Panjenengan
Panjenengan lebih memilih melayani meski banyak yang ingin melayani Panjenengan
Panjenengan lebih memilih menisik sendiri pakaian yang robek dari pada memakai yang baru
 
Panjenengan lebih memilih bersikap sangat lembut kepada garwo Panjenengan meski banyak suami lain yang garang dan kasar kepada istrinya
Panjenengan lebih memilih merasakan beban keseluruhan ummat dari pada beban keluarga Panjenengan sendiri 
 
Panjenengan lebih memilih mencahayai kegelapan meski banyak yang merasa menjadi tuhan dengan mengutuk-kutuk kegelapan
Panjenengan lebih memilih menjadi abdi yang sebenar-benarnya abdi meski derajad Panjenengan sedemikian tingginya di sisiNYA 
 
Entahlahummat yang bagaimana Dalem ini
Namunnur Panjenengan, dalem yakin slalu menelusup di dalam nar dalem, mengelupas mencahayai mengelupas mencahayai segala aling-aling
Hinggadalem menyatu dalam dalem dan Panjenengan sowanaken di hadapan Gusti 
 
Meski dalem tak pantas
Sekejap saja kalau boleh
Menatap pasuryan Panjenengan
Sekejap saja
 
.:: den Bagus ::.
Mung SAK DERMO nglampahi perintahing Gusti, Ninggal laranganipun Gusti, Ngentosi di timbali Gusti...